Diawaliseleksi administrasi , Tes CAT Kompetensi Dasar, Seleksi Kompetensi bidang dan wawancara. Pada tahap wawancara, yang merupakan tahap penentuan akan kelulusan peserta menjadi bagian yang sangat penting bagi penilaian akhir. untuk seleksi CPNS tahun 2017 Komposisi penilaian ujian CAT dan Wawancara memiliki bobot yang berbeda-beda setiap
Com este aplicativo, a câmera pode disparar uma mensagem de áudio personalizável, como “por favor, use uma máscara facial” Coincidindo com o recente lançamento do aplicativo de Monitoramento de Ocupação, desenvolvido para ajudar a implementar regras de distanciamento social, a Hanwha Techwin tambĂ©m apresentou um aplicativo de Detecção de Máscara Facial que ajudará ainda mais as empresas a operarem em um mundo afetado pelo COVID-19. Acredita-se que o uso de máscara impeça a propagação do COVID-19 e a peça já foi adotada como medida de segurança em muitos locais de trabalho. No entanto, a disponibilidade do aplicativo de Detecção de Máscara Facial nĂŁo poderia acontecer em um momento melhor do que agora com a Organização Mundial da SaĂşde OMS recomendando o uso de máscaras faciais sempre que o distanciamento social for difĂcil. O governo do Reino Unido tambĂ©m está tornando obrigatĂłrio o uso de uma cobertura de rosto ao visitar ou trabalhar em unidades de saĂşde e ao usar o transporte pĂşblico. O Reino Unido nĂŁo está sozinho na introdução de regulamentos para garantir o uso de revestimentos faciais. Na Alemanha, por exemplo, Ă© necessário fazĂŞ-lo em transporte pĂşblico e durante as compras, e na Espanha todos os que tĂŞm mais de seis anos precisam usar máscaras em espaços pĂşblicos internos e externos quando nĂŁo Ă© fácil para as pessoas manterem mais de dois metros de distância. O aplicativo Detecção de máscara facial desenvolvido pelo parceiro de tecnologia da Hanwha Techwin, a2 Technology, para câmeras de plataforma aberta da linha Wisenet X. Com o uso de análise de vĂdeo para detectar se uma pessoa que entra em uma área está usando uma máscara, conta com um recurso para acionar a reprodução de uma mensagem de áudio personalizável, como “por favor, use uma máscara facial”. A mensagem de áudio Ă© gerada por meio de um recurso de suporte de áudio embutido nas câmeras Wisenet X, negando a necessidade de um PC ou um dispositivo de armazenamento de áudio separado para ser instalado nas proximidades. Um cabo curto Ă© tudo o que Ă© necessário para conectar um alto-falante Ă câmera. Um recurso de saĂda de alarme tambĂ©m pode ser usado para ligar um dispositivo como um farol de aviso. O aplicativo, que detecta e analisa simultaneamente atĂ© 4 pessoas, pode detectar pessoas a uma distância de atĂ© 5 metros. Sem ser afetado por Ăłculos, chapĂ©us ou cachecĂłis consegue detectar se uma máscara nĂŁo está sendo usada corretamente . Uma função de zoom digital, projetada para ser usada com câmeras de lente fixa, ajuda os instaladores a configurar o aplicativo para que ele se concentre em uma regiĂŁo especĂfica do campo de visĂŁo de uma câmera, se ela for considerada muito ampla. Solução baseada em borda O aplicativo Detecção de máscara facial pode ser encomendado prĂ©-carregado em modelos Wisenet X selecionados como uma solução pronta para uso. SĂŁo eles Câmera caixa de rede XNB-6000 / MSK Câmera bullet IR de rede XNO-6080 / MSK Câmera domo de rede XND-6010 / MSK Câmera dome de rede resistente a vandalismo XNV-6011 / MSK Como Ă© o caso de todas as câmeras Wisenet sĂ©rie X, esses modelos sĂŁo equipados com slots de memĂłria SD / SDHC / SDXC, permitindo que imagens associadas a incidentes de pessoas que nĂŁo usam máscaras ou nĂŁo as usem corretamente sejam armazenadas localmente. Há tambĂ©m a opção de armazenar as imagens em um servidor FTP. GestĂŁo simplificada Uma interface baseada na Web permite que os usuários recebam alertas por meio de um PC de mesa. O aplicativo tambĂ©m foi integrado Ă plataforma Wisenet WAVE Video Management Software VMS que, com o recurso “Layout como ação”, permite que um layout de tela predefinido seja aberto automaticamente quando ocorrer um evento. Isso torna ainda mais fácil para os operadores verificarem se houve uma violação das regras de uso de máscaras. “O aplicativo de detecção de máscara facial Ă© um excelente exemplo de como a tecnologia de vigilância por vĂdeo Ă© capaz de ajudar as pessoas a conduzirem seus negĂłcios todos os dias com segurança”, afirma Uri Guterman, chefe de produto e marketing da Hanwha Techwin Europe. “Com vidas em risco, entendemos completamente nossas responsabilidades em termos de oferecer soluções adequadas, como os aplicativos de Detecção de Máscara Facial e Monitoramento de Ocupação. Nas prĂłximas semanas, continuaremos a trabalhar internamente e com parceiros de tecnologia escolhidos a dedo para desenvolver soluções práticas adicionais que ajudarĂŁo fortemente escritĂłrios, fábricas, hospitais, galerias de arte e museus, locais de culto, instalações de transporte e muitos outros tipos empresas e organizações, para abrir com segurança suas portas ao pĂşblico.” Setelahadanya kesimpulan hasil wawancara, penulis berdiskusi untuk memodifikasi bagian sepatu rem yang dapat menempatkan kotoran diluar daerah penting sekaligus mengurangi nilai perpindahan panas yang terkandung pada elemen kanvas rem. Dengan cara mengurangi luas permukaan sekaligus volume yang terkandung dalam kanvas rem. Sehingga design “Gue ngeliat, selama ini, kan, orang taunya jurusan yang belajar tentang event cuma humas atau komunikasi. Tapi setelah gue cari tau, ternyata ada, nih, jurusan yang khusus ngomongin tentang event, dan gue dulu jadi cuma tertarik daftar itu. Sama sekali nggak nyoba SBMPTN, karena gue udah passion di bidang MICE ini, dan gue tau MICE di PNJ Politeknik Negeri Jakarta, RED itu kualitasnya paling bagus,” beber Lutfi Dipa, mahasiswa semester 2 jurusan MICE di PNJ, sewaktu HAI ajak ngobrol beberapa saat lalu. Barangkali lo jadi pengen ngebayangin kayak apa ekspresi Lutfi waktu nyeritain keputusannya milih jurusan MICE, HAI bisa bilang kalo dia bener-bener berhasil mengekspresikan rasa bahagianya. Makanya lambat laun kami sadar, kalo Lutfi emang suka banget sama jurusan kuliah yang dia pilih ini, berikut dengan apa yang dia pelajari di dalamnya. Lah, terus apa urusannya sama kita? Well, before we talked too much, mungkin kita mesti tau dulu apa itu makhluk bernama MICE. So, yuk let’s go kita kenalan! Prospek ke depannya ternyata cukup kece, bro. Jadi gini, guys, menurut penjelasan Lutfi, bidang MICE tuh sekarang lagi jadi bidang yang berkembang dan lagi berusaha dikembangin banget di Indonesia. MICE sendiri merupakan singkatan dari Meeting, Incentive, Convention, Exhibition, yang nggak lain adalah jenis-jenis kegiatan yang tanpa kita sadari, berkaitan erat sama industri pariwisata. Lho, kok? Yap, di Indonesia sendiri, MICE emang berada di bawah penanganan Kementerian Pariwisata. Karena gampangnya gini. Anggaplah bidang yang lagi kita omongin sekarang adalah bidang yang berkutat seputar event management eits, bukan semata-mata event organizer, ya!. Nah, MICE ini merupakan bidang event management yang lebih fokus sama event-event yang mewadahi pertemuan atau perkumpulan banyak orang berskala besar, untuk kemudian mencapai satu kepentingan bersama. Kalo event skala besar ini diadakan di sebuah negara dan mengundang banyak tamu atau partisipan, tentu pariwisatanya juga yang jadi berkembang, dong? “Terus lo belajar cara bikin event macam pensi atau semacam bikin HAI Day gitu juga dong, Fi?” tanya HAI lebih lanjut. “Wah, kalo buat dosen-dosen gue, sih, acara-acara musik kayak pensi gitu, receh. Malah kita melajarin skala yang lebih tinggi lagi, skala nasional, kayak conference, pertemuan orang-orang penting, pameran, atau ya, semacam itulah,” tanggap cowok yang pernah jadi salah satu wartawan sekolah HAI ini. Hai Online Mengenal Program Studi MICE. Program Studi Yang Prospeknya “Seksi” Di Era Millenial! Lutfi, salah satu mahasiswa program studi MICE di Politeknik Negeri Jakarta. Foto Jeanett Verica “Lah, serius banget dong? Lo sendiri kenapa bisa tertarik buat ngedalemin bidang ini?” tanya kami makin penasaran. “Jadi kan gue waktu SMA emang aktif di pensi, terus pernah belajar banyak pas jadi MSP My School Page, program wartawan sekolah HAI, RED, pernah bantuin di HAIDay juga, dan pernah liputan-liputan yang bikin gue pengen belajar tentang event. Gue ngeliat ini seru banget, dan nggak kerasa berat. Nggak kerasa capek. Pleasure aja buat ngelakuin itu, jadi ya udah,” terang Lutfi yang kemudian HAI tanggepin lagi, and so on, and so on. Of course, momen ngobrol bareng mahasiswa MICE satu ini pun terus berlanjut. Selain cuma ngobrol, Lutfi nyatanya juga berbaik hati buat sekalian nemenin HAI ngelilingin kampusnya di Depok. Konon menurut banyak sumber, pun dibenarkan sama dosen Lutfi, PNJ adalah salah satu kampus dengan program studi MICE terbaik se-Asia Tenggara, meski memang ada beberapa kampus lain juga yang udah mulai nawarin program studi ini. Program MICE di PNJ sendiri dibuka sejak tahun 2005, dan peminatnya selalu bertambah setiap tahun, seiring dengan makin bergaungnya industri MICE di Indonesia. Sayang, setiap memasukki tahun ajaran baru, jumlah mahasiswa yang diterima sama kampus cuma di kisaran 50-60 orang. Proses masuknya pun diatur dengan ketat sehingga artinya, proses pembelajaran di kampus ini sengaja dibuat seefektif mungkin lantaran nggak kebanyakan murid. Makanya, mahasiswanya pun jadi bisa berinteraksi satu sama lain, dan menurut Lutfi, it’s fun. Kenapa MICE? “Soal kerjaan nantinya, gue nggak worry ya. Mulai dari semester 3 nanti, gue juga udah jarang di kampus, karena mulai ditarikin ikut event-event sama alumni. Karena di sini kekeluargaan banget antar angkatan, nggak ada musuh-musuhan,” curhat mahasiswa angkatan 2016 ini bersemangat. Yap, selain ngasih gambaran soal MICE, Lutfi juga sempet nyeritain keyakinannya soal prospek kerjaan MICE ke depan. Kok bisa dia sampe nggak takut soal ladang kerja? Jawabannya, karena kampusnya sendiri udah punya perjanjian sama asosiasi-asosiasi MICE terkait, buat menyerap tenaga kerja ke industri MICE. Jadi, lulusan MICE hampir dapat dipastikan nggak bakal nganggur! “MICE itu setau gue punya dua asosiasi. INCCA Indonesia Congress And Convention Association, RED buat PCO Professional Conference Organizer, RED dan ASPERAPI Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia, RED buat PEO Professional Exhibition Organizer, RED. Dua asosiasi ini punya MoU sama MICE PNJ, dan mereka juga yang dulu ngebangun MICE PNJ, jadi lulusan MICE 100% pasti akan diserap sama industri. Industrinya balik lagi, yang gabung sama dua asosiasi itu,” repet cowok yang bercita-cita jadi promotor musik ini. Selagi ngelilingin kampus Lutfi, HAI juga diajak buat nemuin salah seorang dosennya, Ibu Dewi, yang juga merupakan kepala program studi MICE di Politeknik Negeri Jakarta. Nah, waktu ngobrol sama Ibu Dewi ini, bocoran tentang MICE jadi lebih banyak lagi, sob. “KTT, yang kemaren pak Jokowi? Itu ada kali 50-60 orang dari semester 6 terjun semua,” bilang Ibu Dewi di sela-sela obrolan tentang prospek jurusan MICE. “Di sini industrinya sudah ada, jadi pasti diserap. Tapi di sini juga mahasiswa tidak dididik untuk jadi pegawai saja, melainkan juga untuk jadi wirausaha. Kebanyakan lulusan MICE, jarang yang mau jadi karyawan.” lanjutnya. Hai Online Mengenal Program Studi MICE. Program Studi Yang Prospeknya “Seksi” Di Era Millenial! Ibu Dewi, Kepala Program Studi MICE di Politeknik Negeri Jakarta. Foto Jeanett Verica Ibu Dewi bilang, jurusan MICE ini –layaknya pengacara– juga bakal dikasih sertifikat tanda lulusan MICE, sehingga industri bakal bisa langsung tau kapabilitas seorang lulusan MICE. Jadi kalo lo bilang lulusan MICE bakalan sama aja sama orang yang belajar otodidak, you salah besar, bro! “Industri karena sudah dekat sama kita, dan mengakui kompetensi yang kita punya, akhirnya mereka hanya mau menggunakan SDM yang bersertifikat. Sertifikat itu kan dari Lembaga Sertifikasi Profesi, LSP itu kan bagian dari PNJ juga,” jelas Ibu Dewi. Intinya, sih, meski judulnya berkutat sama event, tapi MICE jangan dianggap sebelah mata. Biar ada yang bilang urusan event organizer atau event management bisa dipelajari secara otodidak, berkuliah di MICE bisa ngasih kamu nilai plus! Siapa Yang Cocok? Kalo ditanya siapa yang cocok buat masuk jurusan ini, pastinya mereka yang cocok adalah mereka yang suka sama segala hal di balik penggodokan sebuah event. Dan yang terpenting, orang yang berkuliah di jurusan ini mestilah mereka yang tahan banting, dan siap capek, serta emang suka banget sama bidangnya! “Kalo emang mau masuk MICE, kayaknya emang harus passion di bidang itu dulu. Kalo nggak, berat banget ngejalaninnya,” ucap Lutfi. Persis banget. Bahkan sebagai tambahan dari Ibu Dewi, orang-orang yang berkuliah di jurusan MICE mestilah orang yang gampang bersosialisasi, berbaur, bisa bekerjasama dalam sebuah tim, dan juga percaya diri. Kalo lo nggak ada di kategori ini, wahhh, better nggak usah masuk MICE, sih. Atau mau berusaha biar bisa masuk MICE? Well, jadilah orang yang tahan banting dan bisa bergaul di mana aja. Mengingat MICE bakalan berkembang selama beberapa tahun ke depan, nggak ada salahnya, lho, kita berusaha keras buat cocok di sini dan milih jurusan ini! PROMOTED CONTENT Video Pilihan Setelahpenetapan nama-nama yang lolos tes tertulis, Timsel sangat berharap partisipasi dari masyarakat berupa masukan.Informasiyang anda cari adalah tes wawancara pnm. Dibawah ini telah kami sajikan Informasi Lowongan kerja Lulusan SMA SMK D3 S1 S2 Semua Jurusan Lowongan BANK BUMN CPNS dan Swasta lainnya berdasarkan keterkaitan artikel ataupun keterkaitan iklan yang benar-benar sesuai dengan kata kunci. Apabila informasi yang kami sampaikan di situs ini
feYDJV.